header ads

Gaya Dasar Pada Aquascape



Pada masa sekarang, banyak sekali gaya aquascape yang diciptakan oleh banyak orang di dunia. Namun gaya-gaya tersebut tidak luput dari pakem beberapa gaya mendasar berikut. Berikut ini adalah beberapa gaya aquascape yang telah saya rangkum untuk teman-teman. Which fit on you:


1.1 Dutch Style



Dutch Style adalah style aquacape tertua di dunia. Gaya ini diciptakan oleh orang Belanda sejak tahun 1930. Inti dari Dutch Style sendiri adalah penggunaan tanaman dan kombinasi warna tanaman. Dengan memajang tanaman berdaun hijau dibanyak tempat dan mengkombinasikannya dengan tanaman berdaun merah pada beberapa spot tertentu untuk memberikan efek kedalaman dan bayangan gelap sehingga memunculkan keserasian yang indah pada aquarium anda.



Karena banyaknya tanaman yang digunakan, maka jenis ikan yang disarankan pada style ini adalah ikan dengan ukuran kecil-menengah seperti misalnya Neon Tetra, Cardinal Tetra dan Red Nose. Penggunaan lampu tinggi dan injeksi karbon dioksida sangat disarankan untuk mendapatkan warna daun yang sempurna.

Tank Size Recommendation: 60cm above

1.2 Nature Style

  
Gaya ini diperkenalkan oleh Takashi Amano pada tahun 1980. Gaya aquascape ini menggambarkan sebuah keadaan alam yang ada di sekitar kita, seperti pegunungan, lembah, dan sungai (beberapa aquascaper bahkan membentuk pantai di aquariumnya).



Berbeda dengan Dutch Style, Hardscape seperti kayu dan batu memainkan peranan penting pada Nature Style. Penggunaan tanaman pada style ini tidak sebanyak Dutch Style, sehingga ikan dan udang pemakan algae memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan dan keindahan aquarium. Ikan-ikan berukuran kecil seperti Amandae dan Rasbora akan membuat aquarium terliha lebih luas dan indah.



Tank Size Recommendation: Any

1.3 Iwagumi Style

  
Gaya iwagumi meniru dari gaya taman Jepang (Zen Garden) yang menitik beratkan pada penataan batu. Batu yang digunakan dapat digolongkan ke dalam empat bagian, yaitu Oyaishi—batu utama yang menjadi vocal point, Fukuishi—batu kedua yang tugasnya menjadi pendukung batu pertama, Soeishi—yaitu beberapa batu yang mengelilingi Oyaishi dan Fukuishi, dan Suteishi—batu korban yang nantinya akan tertutup oleh tanaman.

Penggunaan jenis tanaman pada gaya ini amatlah minim karena menitik beratkan pada keharmonisan tatanan batu. Penggunaan ikan dan udang pemakan algae sangatlah dianjurkan dan ikan-ikan yang digunakan berukuran kecil seperti Amandae, Rasbora, dan Tetra ukuran kecil. Penggunaan Karbondioksida dan lampu dengan watt tinggi sangat direkomendasi pada gaya ini.

Tank Size Recommendation: Below 100cm in 

Post a Comment

0 Comments